Senin, 14 Mei 2012

Langgengkan Dzikir dan Wirid





Suatu pagi, sehabis Kuliah Subuh, ayah saya KH Abdul Hamid memberi pesan agar saya mengamalkan melafalkan Surat At-Taubah ayat 128-129 yang berbunyi :


لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (١٢٨


فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (١٢٩


 "Laqad Jaakum Rasulum Min Anfusikum Aziizun Alaihi Ma'anitum Hariisun Alaikum Bil Mukminiina Roufurrohim. Fain Tawalau Fakul Hasbiyallahu Laa Ilaha Ila Huwa Tawakaltu  Wahuwa Rabul Arsil Adzim.



Artinya :
Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri (yaitu Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam), yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang kesusahan yang ditanggung oleh kamu, (dan) ia pula menumpahkan perasaan belas serta kasih sayangnya kepada orang-orang yang beriman. 
Kemudian jika mereka berpaling ingkar, maka katakanlah (wahai Muhammad): "Cukuplah bagiku Allah (yang menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, kepada-Nya aku berserah diri, dan Dia lah yang mempunyai 'Arasy yang besar."

Lafal di atas jika diamalkan setiap habis sahat Maghrib dan Subuh yang masing-masing 7 x, insya Allah akan diberi umur panjang, awet muda dan diberi kemudahan atas perbagai urusan. Menurutnya, amalan tersebut merupakan ijazah dari gurunya saat belajar di pondok pesantren. Ia pun selalu mengamalkan dengan membacanya sehabis shalat jamaah maghrib dan subuh.

Bacaan laqod ja'akum tersebut, kini saya baca rutin. Bahkan bukan hanya seusai shalat, pada waktu renggang, santai, atau dalam perjalanan, saya membiasakan untuk membaca lafal tersebut. Tentunya selain berdzikir dan bershalawat.

Laqod ja'akum juga menjadi bacaan yang biasa dilafalkan walisongo. Ada beberapa wali yang memiliki dzikir kunci Laqod Ja'akum. Demikian pula para kiai kharismatik dan ulama besar, seperti Syekh Maulana Suud, yang makamnya berada di belakang Kompleks Masjid Agung Demak. Maulana Suud termasuk pendiri kadipaten Demak. Sebelum berdiri kerajaan Demak, Syekh Maulana Suud telah menyebarkan Islam di daerah Demak. 

Kiai lainnya adalah Raden Renggo Joyo (Sunan Ngerang II) Pati, yang semasa hidupnya membiasakan dzikir dengan lapal Laqod Ja'akum ini. 




5 komentar:

  1. Ass..
    Dengan rendah hati mohon izinya untuk mengamalkanya

    BalasHapus
  2. Marilah kita memperbaiki akhlak diri masing masing insya Alloh rokhmat barokah menyertai kita

    BalasHapus
  3. luar biasa...semoga diberikan kebahagian dunia dan akherat.amin

    BalasHapus
  4. Subhanalloh. Quran is solution

    BalasHapus

Muhammad Kahlil Rayhan

Muhammad Kahlil Rayhan