Minggu, 28 Juli 2013

Hindari Kesalahan dan Merdukan Suara saat baca Alquran

Segala puji milik Allah yang telah menjadikan bacaan al-Qur'an sebagai sarana beribadah dan peneguhan iman seorang hamba. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wasallam. Waba'ad.

Latar belakang tulisan ini kita bahas karena rasa keprihatinan atas realita kaum muslimin yang terjatuh dalam kesalahan membaca al-Qur'an, terkhusus lagi adalah mereka-mereka yang telah Allah tuntun untuk mengenal manhaj yang lurus yaitu manhaj ahlussunnah waljama'ah. Tentunya kita sangat bersyukur kepada Allah atas bersemangatnya generasi muda kaum muslimin untuk kembali kepada Islam yang benar sesuai pemahaman para salaful ummah, namun sebagai individu yang kelak mendakwahkan dan mentarbiyah ummat ternyata masih banyak yang salah dalam membaca al-Qur'an.
Hal ini sangat terlihat ketika kita mendengar lantunan ayat-ayat al-Qur'an yang mereka baca terutama dalam shalat, masih terdapat kesalahan-kesalahan yang terkadang tidak dapat ditolerir.

Padahal perintah untuk membaguskan bacaan al-Qur'an adalah wajib hukumnya sebagaimana firman Allah:
الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ...............
“Orang-orang yang telah kami (Allah) beri mereka al-kitab (al-Qur'an) lalu mereka membacanya dengan bacaan yang sebenar-benarnya….” (QS. al-Baqarah [2]: 121)

Berkata syaikh Muhammad Thalhah Bilal Manyar, tentang "haqqa tilaawatih" yaitu:
"membacanya secara tartil dan sesuai tajwid sebagaimana yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wasallam" (Muqaddimah Ahkamu Qira'atil Qur'anil Karim, hal. 10)
وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا..............
“Dan bacalah al-Qur'an secara tartil……(QS. al-Muzammil [37]: 4)

Shahabat 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu menjelaskan makna tartil dalam ayat ini, yaitu: mentajwidkan (membaguskan bacaan) sesuai huruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat waqaf (berhentinya).

Walaupun perkataan ini dikomentari oleh syaikh Mahmud Khalil al-Hushari al-Qari', bahwa beliau belum mendapati sanad secara pasti. (lihat di catatan kaki buku beliau, Ahkamu Qira'atil Qur'anil Karim, hal. 28).

Tentunya tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik, saran dan masukan tentu sangat kami harapkan guna melengkapi tulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Kami memohon kepada Allah semoga tulisan ini sebagai pemberat timbangan kebaikan pada hari penghisaban kelak. Amiin.

A. Makna dan pembagian kesalahan
Para ulama tajwid secara umum telah mengistilahkan kesalahan dengan istilah "al-lahn" yang terdiri dari dua macam, yang tujuannya agar kita dapat menjadikannya sebagai ukuran untuk menggolongkan bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi pada bacaan al-Qur'an masing-masing kita. Sebagaimana yang disebutkan oleh syaikh Mahmud Khalil al-Hushari al-Qari' dalam kitabnya Ahkamu Qira'atil Qur'anil Karim, hal. 34-35,

1). al-lahnul jali, adalah kesalahan pada bacaan lafadz-lafadz al-Qur'an yang menyalahi kaidah tajwid, bahasa Arab khususnya i'rab (perubahan harakat akhir), baik yang dapat mengubah arti atau tidak. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya haram. Seperti ('ain "ع" dibaca hamzah "ء", atau mengubah harakat)
contoh:
رَبِّ الْعَالَمِينَ ← رَبِّ الْآلَمِينَ
أَنْعَمْتَ ← أَنَعَمْتَ
Catatan: kata yang digarisbawahi adalah bentuk kesalahan dari bacaan yang benar.

2). al-lahnul khafi, adalah kesalahan bacaan lafadz-lafadz al-Qur'an yang menyalahi sebagian kaidah tajwid namun tidak menyalahi kaidah bahasa Arab, juga tidak mengubah harakat dan tidak pula mengubah arti, seperti kesalahan pada bacaan idzhar, ikhfa', iqlab, dan idgham. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya makruh.

B. Bentuk-bentuk kesalahan
Secara umum bentuk-bentuk kesalahan dapat diklasifikasikan dalam empat bentuk, yang dalam tulisan ini kita mencoba untuk merincikannya dan mengolongkan dalam dua kaidah kesalahan di atas,

a). Kesalahan pada makharijul huruf. Melakukan kesalahan dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyah, seperti 'ain "ع" dibaca hamzah "ء" atau sebaliknya, demikian juga huruf-huruf yang lain. Kesalahan pada makharijul huruf ini tergolong dalam al-lahnul jali yang haram hukumnya bila disengaja dan terus-menerus dalam kesalahan yang sama. Maka perhatikanlah wahai para ikhwah maupun akhwat dan khususnya para imam-imam masjid! Sebagai contoh:
رَبِّ الْعَالَمِينَ ← رَبِّ الْآلَمِينَ
Catatan: bentuk kesalahannya adalah adanya perubahan bacaan pada huruf "ع" menjadi huruf "ء". Termasuk di sini adalah huruf bertasydid, contoh "rabbi" dibaca "rabi".

b). Kesalahan pada nada dengung (ghunnah) yang terdiri dari idzhar (halqi maupun syafawi), idgham, ikhfa' (haqiqi maupun syafawi), dan iqlab. Bentuk kesalahannya adalah tidak konsisten dalam mendengungkan atau yang idzhar dibaca dengung. Contoh: Pertama. idzhar halqi. (من آمن) nun mati bertemu hamzah, sedangkan idzhar syafawi. (الحمد) mim mati bertemu dal. Bentuk kesalahannya karena didengungkan atau ditahan ketika membacanya. Kedua. Idgham secara umum selain bilaghunnah, (من يعمل) nun mati bertemu ya. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu ketika membacanya. Ketiga. ikhfa' haqiqi. (أأنتم) nun mati bertemu ta, adapun ikhfa' syafawi. (ترميهم بحجارة ) mim mati ketemu ba'. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu ketika membacanya atau mengubah bacaan nun mati dengan bacaan "ng" dan mim mati dibaca idzhar. Keempat, Iqlab, (من بعد) nun mati bertemu ba'. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu ketika membacanya atau menggantikan bacaan nun mati langsung dengan ba'. Kesalahan ini walaupun tergolong dalam al-lahnul khafi namun dapat menghilangkan ruh dari tilawatul qur'an (bacaan al-Qur'an), dan hukumnya makruh bila dilakukannya dengan sengaja dan terus menerus dalam kesalahan yang sama. Dan termasuk kesalahan di sini yang terjadi pada "ال" syamsiyah pada nun mati, contoh: (النّاس), atau nun tasydid dan mim tasydid, contoh: (إنّ)- (أمّ). Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahannya suara pada saat membaca "ال" syamsiyah pada nun mati atau nun tasydid dan mim tasydid.

c). Kesalahan pada hurufus sakinah (huruf-huruf sukun) atau tidak berharakat a-i-u dan qalqalah. Bentuk kesalahan yang satu ini boleh dibilang cukup fatal dan tergolong dalam al-lahnul jali yang haram hukumnya bila disengaja dan terus-menerus dalam kesalahan yang sama. Contoh: Pertama, kesalahan melafalkan hurufus sakinah (huruf-huruf sukun) (أنعمت). Bentuk kesalahannya adalah bacaan "an'amta" dibaca "ana'amta". Dan masih banyak lagi contoh yang lain. Kedua, qalqalah secara umum yang terdiri dari (ب ج د ط ق) dan syiddatul qalqalah (terdapat tasydid pada huruf qalqalah), contoh qalqalah: (قل هو الله أحد), dal adalah huruf qalqalah. Bentuk kesalahannya adalah tidak dipantulkan pada saat dibaca sukun (tidak berharakat a-i-u) maupun waqaf (berhenti) tepat pada huruf qalqalah tersebut seperti huruf dal di atas. Adapun contoh syiddatul qalqalah (terdapat tasydid pada huruf qalqalah) adalah: (تبت يدى أبي لهب وتبّ) pada kata "watabba" terdapat tasydid yang seharusnya ditahan sesaat sebelum di pantulkan qalqalahnya, adapun bentuk kesalahannya adalah dibaca seperti qalqalah biasa bahkan lebih parah lagi adalah tidak adanya qalqalah atau dibaca pantul seperti bacaan "watab".

d). Kesalahan pada mad (bacaan panjang). Bentuk kesalahan ini tergolong dalam dua lahn sekaligus berdasarkan pembagian mad (bacaan panjang), bacaan mad (bacaan panjang) terbagi menjadi dua. Pertama mad ashli atau thabi'i (bacaan panjang yang asli), contoh: (بسم الله الرحمن الرحيم) lafadz "Allaah", "al-Rahmaan", dan "al-Rahiim" cukup dibaca dua harakat. Bentuk kesalahannya adalah kurang dari dua harakat atau lebih dari dua harakat, agar terhindar dari kesalahan ini maka caranya dengan diayun suara ketika membaca mad ashli. Kesalahan ini tergolong al-lahnul jali yang haram hukumnya bila disengaja dan terus-menerus. Adapun mad far'i (bacaan panjang yang cabang) selain mad (bacaan panjang) berikut ini yaitu: mad lazim secara umum (lihat buku tajwid) yang hukum bacaannya adalah enam harakat, mad shila qashirah yang dibaca dua harakat maupun thawilah empat harakat, mad badal yang dibaca dua harakat karena ketiga jenis mad (bacaan panjang) ini sangat dianjurkan oleh para ulama untuk dipatuhi hukum bacaannya. Adapun mad 'aridh lissukun yang boleh dibaca dua, empat, bahkan enam. Mad wajib yang dibaca empat boleh dua harakat, mad jaiz yang boleh dibaca dua, empat atau enam harakat, mad layyin (lin) yang boleh dibaca dua, empat atau enam harakat, mad 'iwadh yang seharusnya dibaca dua harakat, dan yang lainnya. Adapun bentuk kesalahannya adalah tidak konsisten dalam membaca masing-masing mad far'i (bacaan panjang yang cabang), sehingga kesalahan ini tergolong al-lahnul khafi sekalipun demikian dapat menghilangkan ruh dari tilawatul qur'an (bacan al-Qur'an), dan hukumnya makruh bila dilakukannya dengan sengaja dan teru menerus.

Sumber : http://www.belajarislam.com/bentuk-bentuk-kesalahan-ketika-membaca-al-quran/
Baca SelengkapnyaHindari Kesalahan dan Merdukan Suara saat baca Alquran

Cara Mudah Menghafal Alquran

Kami akan berikan penjelasan tentang CARA MUDAH MENGHAFAL AL QUR’AN yang ditulis oleh Syeikh Abdul Muhsin Al-Qasim. Beliau adalah Imam dan Khatib di Masjid Nabawi. Semoga Artikel kali ini bermanfaat dan dapat menambah semangat kaum Muslimin untuk dapat menyelesaikan hafalan Al Qur’an yang mulia. Selamat mencoba.

الحمد لله والصلاة والسلام على نبينا محمد ، وعلى آله وصحبه أجمعين
Berikut adalah metode untuk menghafal Al-Quran yang memiliki keistimewaan berupa kuatnya hafalan dan cepatnya proses penghafalan. Kami akan jelaskan metode ini dengan membawa contoh satu halaman dari surat Al-Jumu’ah:

1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali :
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali:
وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali:
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

5. Bacalah keempat ayat ini dari awal sampai akhir sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut

6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali:
قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali:
وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ

9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

10. Bacalah ayat kelima sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut

11. Bacalah ayat pertama sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk menguatkan/meng-itqankan hafalan untuk halaman ini

Demikianlah ikuti cara ini dalam menghafal setiap halaman Al-Qur’an. Dan janganlah menghafal lebih dari seperdelapan juz dalam setiap hari agar tidak berat bagi anda untuk menjaganya.

Bagaimana cara menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah?
Janganlah anda menghafal Al-Quran tanpa proses muraja’ah/pengulangan. Hal ini dikarenakan jika anda terus menerus menambah hafalan Al-Quran lembar demi lembar hingga selesai kemudian anda ingin untuk mengulang kembali hafalan anda dari awal maka hal itu akan berat dan anda dapati diri anda telah melupakan hafalan yang lalu. Oleh karena itu, jalan terbaik (untuk menghafal) adalah dengan menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah.
Bagilah Al-Quran menjadi 3 bagian dimana setiap bagian terdiri dari 10 juz. Jika anda menghafal satu halaman setiap hari, maka ulangilah 4 halaman sebelumnya sampai anda menghafal 10 juz. Jika anda telah mencapai 10 juz, maka berhentilah selama sebulan penuh untuk muraja’ah dengan cara mengulang-ngulang 8 halaman dalam setiap harinya.
Setelah sebulan penuh muraja’ah, maka mulailah kembali untuk menambah hafalan yang baru baik satu atau dua halaman setiap harinya tergantung kemampuan serta barengilah dengan muraja’ah sebanyak 8 halaman dalam sehari. Lakukan ini sampai anda menghafal 20 juz. Jika anda telah mencapainya, maka berhentilah dari menambah hafalan baru selama 2 bulan untuk mengulang 20 juz. Pengulangan ini dilakukan dengan mengulang 8 halaman setiap hari.
Setelah 2 bulan, mulailah kembali menambah hafalan setiap hari sebanyak satu sampai dua halaman dengan dibarengi muraja’ah/pengulangan 8 halaman sampai anda menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.

Jika anda telah selesai menghafal seluruh Al-Qur’an, ulangilah 10 juz pertama saja selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz. Kemudian ulangilah 10 juz kedua selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama. Kemudian ulangilah 10 juz terakhir selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.

Bagaimana cara memuraja’ah/mengulang Al-Quran seluruhnya jika saya telah menyelesaikan system muraja’ah diatas?
Mulailah dengan memuraja’ah Al-Qur’an setiap hari sebanyak 2 juz. Ulangilah sebanyak 3 kali setiap hari hingga anda menyelesaikan Al-Qur’an setiap 2 minggu sekali. Dengan melakukan metode seperti ini selama satu tahun penuh, maka –insya Allah- anda akan dapat memiliki hafalan yang mutqin/kokoh.

Apa yang harus dilakukan setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dalam satu tahun?
- Setelah setahun mengokohkan hafalan Al-Qur’an dan muraja’ahnya, jadikanlah Al-Qur’an sebagai wirid harian anda sampai akhir hayat sebagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjadikannya sebagai wirid harian. Adalah wirid Rasulullah dengan membagi Al-Qur’an menjadi 7 bagian sehingga setiap 7 hari Al-Qur’an dapat dikhatamkan. Berkata Aus bin Hudzaifah رحمه الله: Aku bertanya pada sahabat-sahabat Rasulullah – صلى الله عليه وسلم – tentang bagaimana mereka membagi Al-Qur’an (untuk wirid harian). Mereka berkata: 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan dari surat Qaf sampai selesai. (HR. Ahmad). Yaitu maksudnya mereka membagi wirid Al-Quran sebagai berikut:
- Hari pertama: membaca surat “al fatihah” hingga akhir surat “an-nisa”,
- Hari kedua: dari surat “al maidah” hingga akhir surat “at-taubah”,
- Hari ketiga: dari surat “yunus” hingga akhir surat “an-nahl”,
- Hari keempat: dari surat “al isra” hingga akhir surat “al furqan”,
- Hari kelima: dari surat “asy syu’ara” hingga akhir surat “yaasin”,
- Hari keenam: dari surat “ash-shafat” hingga akhir surat “al hujurat”,
- Hari ketujuh: dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-naas”.

Wirid Rasulullah – صلى الله عليه وسلم – di singkat oleh para ulama dengan perkataan: فمي بشوق (famii bisyauqi). Dimana setiap huruf dari kata ini merupakan surat awal dari kelompok surat yang dibaca setiap hari.

Bagaimana membedakan antara ayat-ayat mutasyaabih/mirip di dalam Al-Qur’an?
Cara yang paling afdhal jika anda mendapati 2 ayat yang mirip adalah dengan membuka mushaf pada setiap ayat yang mirip tersebut, lalu perhatikanlah perbedaan diantara kedua ayat tersebut kemudian berikanlah tanda yang dapat mengingatkan anda akan perbedaan itu. Lalu ketika anda memuraja’ah, perhatikanlah perbedaan yang anda tandai sebelumnya beberapa kali hingga anda mantap menghafal tentang kemiripan dan perbedaan diantara keduanya.

Kaidah-kaidah dan batasan-batasan dalam menghafal Al-Qur’an
o Wajib bagi anda menghafal dengan bantuan seorang ustadz/syeikh untuk membenarkan bacaan anda
o Hafallah 2 halaman setiap hari. Satu halaman setelah Subuh, dan satu halaman lagi sesudah Ashar atau sesudah Maghrib. Dengan cara ini, maka anda akan mampu menghafal Al-Qur’an seluruhnya dengan mutqin/kokoh dalam waktu satu tahun. Adapun jika anda menambah hafalan diatas 2 halaman setiap hari maka hafalan anda akan lemah disebabkan semakin banyaknya ayat yang harus dijaga..
o Hendaklah menghafal dari surat An-Naas sampai Al-Baqarah karena hal tersebut lebih mudah. Namun setelah selesai menghafal seluruh Al-Quran, hendaklah muraja’ah anda dimulai dari surat Al-Baqarah sampai An-Naas
o Hendaklah menghafal dengan menggunakan satu cetakan mushaf karena hal ini dapat menolong anda dalam memantapkan hafalan dan meningkatkan kecepatan dalam mengingat posisi-posisi ayat serta awal dan akhir setiap halaman Al-Qur’an.
o Setiap orang yang menghafal dalam 2 tahun pertama biasanya masih mudah kehilangan hafalannya. Masa ini dinamakan dengan Marhalah Tajmi’ (fase pengumpulan). Janganlah bersedih atas mudahnya hafalan anda hilang atau banyaknya kekeliruan anda. Karena memang fase ini merupakan fase cobaan yang sulit. Dan waspadalah, karena syaithan akan mengambil kesempatan ini untuk menggoda anda agar berhenti dari menghafal Al-Qur’an. Maka janganlah perdulikan rasa was-was syaithan tersebut dan teruskan menghafal karena sesungguhnya itu adalah harta yang sangat berharga yang tidak diberikan pada setiap orang.

Sumber: http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=342445 [mirror]
Artikel: www.salafiyunpad.wordpress.com
Baca SelengkapnyaCara Mudah Menghafal Alquran

Kamis, 25 Juli 2013

Muhammad Kahlil Rayhan

Muhammad Kahlil Rayhan
Muhammad Kahlil Rayhan

Baca SelengkapnyaMuhammad Kahlil Rayhan

Hizib Bahr




Hizb Bahr
Sayyid Abi Hasan Asy-Syadzili

بِسْمِ اللهِ الَّرحْمَنِ الرَّحْيْمِ. اَللَّهُمَّ يَاالله يَاعَلِيُّ يَاعَظِيْمُ يَاحَلِيْمُ يَاعَلِيْمُ. اَنْتَ رَبِّيْ وَعِلْمُكَ حَسْبِيْ فَنِعْمَ الرَّبُّ رَبِّيْ وَنِعْمَ اْلحَسْبُ حَسْبِيْ تَنْصُرُ مَنْ تَشَاءُ وَاَنْتَ اْلعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ. نَسْاَلُكَ الْعِصْمَةَ فِى الْحَرَكَاتِ وَالسَّكَنَاتِ وَالْكَلِمَاتِ وَالْاِرَادَاتِ وَالْخَطَرَاتِ.مِنَ الشُّكُوْكِ وَالظُّنُوْنِ وَاْلاَوْهَامِ السَّاتِرَةِ لِلْقُلُوْبِ عَنْ مُطَالَعَةِ الْغُيُوْبِ فَقَدِ (ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَزُلْزِلُوْا زِلْزَالاً شَدِيْدًا)(وَاِذْ يَقُوْلُ اْلمُنَافِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِى قُلُوْبِهِمْ مَرَضُ مَا وَعَدَنَا اللهُ وَرَسُوْلُهُ اِلاَّغُرُوْرًا) فَثَبِّتْنَا وَانْصُرْنَا وَسَخِّرْلَنَا هَذَا اْلبَحْرَ كَمَا سَخَّرْتَ اْلبَحْرَ لمُوْسَى وَسَخَّرْتَ النَّارَ ِلاِبْرَاهِيْمَ وَسَخَّرْتَ اْلجِبَالَ وَاْلحَدِيْدَ لِدَاوُدَ وَسَخَّرْتَ الرِّيْحَ وَالشَّيَاطِيْنَ وَاْلجِنَّ لِسُلَيْمَانَ وَسَخِّرْلَنَا كُلَ بَحْرٍهُوَ لَكَ فِى اْلاَرْضِ وَالسَّمَاءِ وَاْلمُلْكِ وَ اْلمَلَكُوْتِ وَبَحْرَ الدُّنْبَا وَبَحْرَ اْلاخِرَةِ وَسَخِرْلَنَا كُلََّ شَيْءٍ. يَامَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوْتُ كُلُّ شَيْءٍ (كهيعص)(ثَلاَثًا) اُنْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْلَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ اْلغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ اْلقَوْمِ الظَّاِلمِيْنَ وَهَبْ لَنَا رِيْحًا طَيْبَةً كَمَا هِيَ فِى عِلْمِكَ وَانْشُرْهَا عَلَيْنَا مِنْ خَزَاِئنِ رَحْمَتِكَ وَاحْمِلْنَا بِهَا حَمْلَ اْلكَرَا مَةِ مَعَ السَّلاَمَةِ وَ الْعَافِيَةِ فِي الدِّ يْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. اَللَّهُمَّ يَسِّرْلَنَا اُمُوْرَنَا مَعَ الرَّاحَةِ لِقُلُوْبِنَا وَاَبْدَانِنَا وَالسَّلاَمَةِ وَاْلعَافِيَةِ فِى دِيْنِنَا وَدُنْيَانَا وَكُنْ لَنَا صَاحِبًا فِى سَفَرِنَا وَخَلِيْفَةً فِى اَهْلِنَا, وَاطْمِسْ عَلَى وُجُوْهِ اَعْدَائِنَا وَامْسَخْهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِِمْ فَلاَ يَسْتَطِيْعُوْنَ اْلمُضِيَّ وَلاَاْلمجَِيْ ءَ اِلَيْنَا (وَلَوْ نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوْا الصِّرَاطَ فَانَّى يُبْصِرُوْنَ* وَلَوْنَشَآءُ لمََسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَااسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَلاَيَرْجِعُوْنَ (يس وَاْلقُرْآنِ الْحَكِيْمِ* اِنَكَ لَمِنَ اْلمُرْسَلِيْنَ* عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ* تَنْزِيْلَ اْلعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ* لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا اُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُوْنَ* لَقَدْحَقَّ اْلقَوْلُ عَلَى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لاَيُؤْمِنُوْنَ* اِنَاجَعَلْنَا فِى اَعْنَاقِهِمْ اَغْلاَلاً فِهَيَ اِلَى اْلاَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُوْنَ* وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنَهُمْ فَهُمْ لاَيُبْصِرُوْنَ* شَاهَتِ اْلوُجُوْهُ(ثَلاَثًا) وَعَنَتِ اْلوُجُوْهُ لِلْحَيِّ اْلقَيُّوْمِ. وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا(طس)(حم. عسق)(مَرَجَ اْلبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ* بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لاَيَبْغِيَانِ)(حم)(سَبْعًا) حُمَّ اْلاَمْرُ وَجَاءَ النَّصْرَ, فَعَلَيْنَا لاَ يُنْصَرُوْنَ (حم* تَنْزِيْلُ الْكِتَابِ مِنَ اللهِ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ* غَافِرِالذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقَابِ ذِى الطَّوْلِ لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ. اِلَيْهِ الْمَصِيْرُ)(بِسْمِ اللهِ)باَبُنَا(تَبَارَكَ) حِيْطَانُنَا(يَس) سَقْفُنَا(كَهَيَعَصَ) كِفَايَتُنَا(حم.عسق) حِمَايَتُنَا(فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ)سِتْرُ الْعَرْشِ مَسْبُوْلٌ عَلَيْنَا وَعَيْنُ اللهِ نَاظِرَةٌ اِلَيْنَا بِحَوْلِ اللهِ لاَيُقْدَرُ عَلَيْنَا (وَاللهُ مِنْ وَرَائِهِمْ مَحْفُيْطٍ . بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيْدٌ . فِى لَوْحٍ مَحْفُوْظٍ) (فاللهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ) (ثَلاَثًا) (اِنَّ وَلِيِّيَ اللهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتَابَ . وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ) (حَسْبِيَ اللهُ لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ) (ثَلاَثًا) بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (ثَلاَثًا) وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ( اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ , يَآ ايُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا) (الله لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ....) 

Ayat kursi sebaiknya dibaca dengan satu nafas

يَااللهُ يَانُوْرُ يَاحَقُّ يَامُبِيْنُ , اُكْسُنِيْ مِنْ نُوْرِكَ وَعَلِّمْنِيْ مِنْ عِلْمِكَ وَاَفْهِمْنِيْ عَنْكَ وَاَسْمِعْنِيْ مِنْكَ وَبَصِّرْنِيْ بِكَ وَاَقِمْنِيْ بِشُهُوْدِكَ وَعَرِّفْنِيْ الطَّرِيْقَ اِلَيْكَ وَ هَوِّنْهَا عَلَيَّ بِفَضْلِكَ وَاَلْبِسْنِيْ لِبَاسَ التَّقْوَى مِنْكَ. اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, يَاسَمِيْعُ يَاعَلِيْمُ يَاحَلِيْمُ يَاعَلِيُّ يَاعَظِيْمُ يَااللهُ اِسْمَعْ دُعَاِئْ بِخَصَائِصِ لُطْفِكَ آمِيْنَ. اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كَلِّهَا مِنْ شَرِّ مَاخَلَقَ ( ثَلاَثًا ) يَاعَظِيْمَ السُّلْطَانِ , يَاقَدِيْمَ اْلاِحْسَانِ يَادَائِمَ النَّعْمَاءِ يَابَاسِطَ الرِّزْقِ يَاكَثِيْرَ الْحَيْرَاتِ يَاوَاسِعَ الْعَطَاءِ يَادَافِعَ الْبَلاَءِ وَيَاسَامِعَ الدُّعَاءِ يَاحَاضِرًا لَيْسَ بِغَائِبٍ يَامَوْجُوْدًا عِنْدَ الشَّدَائِدِ يَاخَفِيَّ اللُّطْفِ يَالَطِيْفَ الصُّنْعِ , يَاحَلِيْمًا لاَ يَعْجَلُ اِقْضِ حَاجَتِيْ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللّهُمَّ اِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نَحْنُ فِيْهِ وَمَانَطْلُبُهُ وَنَرْتَجِيْهِ مِنْ رَحْمَتِكَ فِى اَمْرِنَا كُلِّهِ . فَيَسِّرْ لَنَا مَا نَحْنُ فِيْهِ مِنْ سَفَرِنَا وَمَانَطْلُبُهُ مِنْ حَوَائِجِنَا وَقَرِّبْ عَلَيْنَا الْمَسَافَاتِ, وَسَلِّمْنَا مِنَ الْعِلَلِ وَالْلآفَا تِ وَلاَ تَجْعَلِ الدُّ نْيَا اَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَمَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَتُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَيَرْحَمُنَا بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنّا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.َ


Baca SelengkapnyaHizib Bahr

Selasa, 09 Juli 2013

Arab, Indonesia, Malaysia, Brunai Awal Ramadan Rabu, 10 Juli 2013

VIVAnews - Umat Muslim di penjuru dunia telah bersiap memasuki bulan suci Ramadan. Ada umat yang akan berpuasa Rabu esok, namum ada juga yang memulainya hari ini.

Di Arab Saudi, pemerintah memutuskan tanggal 1 Ramadhan jatuh tanggal 10 Juli atau Rabu esok. Hal ini diputuskan oleh pemerintah melalui Sidang Kerajaan seperti dikutip laman Arab News.

"Hari ini akan menjadi hari ke-30 bulan Shaaban dan bulan suci Ramadhan akan dimulai tanggal 10," ujar Sidang Kerajaan dalam sebuah pernyataan resmi.

Sistem penentuan tanggal awal berpuasa di Arab Saudi disepakati berdasarkan sistem melihat bulan baru atau Hilal. Apabila bulan tidak lagi terlihat di tanggal 29 bulan Shaaban akibat rendahnya penglihatan maka bulan Shaaban akan terhitung 30 hari.

Usai umumkan tanggal awal berpuasa, Mahkamah Konstitusi Arab Saudi mengucapkan selamat kepada umat muslim yang ada di seluruh dunia. Mereka berharap bulan Ramadhan akan memperkuat kesatuan dan memperkuat hubungan di antara kaum muslimin.

Senada di Arab Saudi, Pemerintah Malaysia juga menetapkan tanggal 1 di bulan Ramadhan jatuh pada Rabu esok. Hal ini diumumkan oleh Datuk Seri Syed Danial Syed Ahmad, dari badan yang mewakili pihak Raja Yang diPertuan Agong , The Keeper of the Rulers Seal.

Laman Malaysia Chronicle memberitakan pemerintah Malaysia menggunakan sistem Rukyah dan Hisab dalam menentukan tanggal 1 Ramadhan. Informasi ini kemudian disebar kepada rakyat Malaysia melalui Radio Televisyen Malaysia (RTM).

Umat muslim di Turki sudah mulai berpuasa sejak hari ini. Laman Turkish Weekly melaporkan warga Turki sudah mulai sholat Tarawih sejak Senin malam kemarin untuk menyambut awal puasa hari Selasa.

Penduduk ibukota Ankara akan menghabiskan waktu berpuasa mulai dari 3.27 dini dan berbuka pukul 20.28 malam waktu setempat. Sementara penduduk kota Istanbul akan berpuasa mulai dari pukul 3.35 dini hari hingga pukul 20.47 malam.

Kementerian Turki mengangkat tema khusus untuk Ramadhan tahun ini yaitu "Pekerjaan Halal, Pendapatan Halal". Sedangkan penduduk Pakistan, masih belum mengetahui kapan hari pertama berpuasa di sana.

Komite Ruet e Hilal Pakistan atau badan khusus yang bertugas untuk memantau bulan baru akan mengadakan pertemuan setelah pukul lima sore waktu setempat. Hal itu diungkap oleh ketua organisasi tersebut, Mufti Muneeb ur Rehman seperti dikutip The News Tribe.

Para anggota komite juga akan menerima bukti soal penglihatan bulan dari beberapa kota di seluruh negeri untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan. Beberapa ulama di kota Khyber Pakhtoonkhwa mengumumkan akan bertemu hari Senin malam untuk memantau bulan.

Mereka mengungkap kemungkinan warga Pakistan akan merayakan Idul Fitri lebih dari satu hari seperti tahun sebelumnya. (eh)

Baca SelengkapnyaArab, Indonesia, Malaysia, Brunai Awal Ramadan Rabu, 10 Juli 2013

Rabu, 03 Juli 2013

Asal Usul Desa Pecabean


DESA Pecabean Kecamatan Pangkah merupakan desa yang sebagian besar wilayahnya berupa sawah pertanian. Produksi pertanian daerah ini didominasi sayuran, padi, dan palawija. Pada masa awal berdirinya desa tersebut, tanah yang subur menjadikan sangat cocok untuk tanaman sayuran.
Jenis sayuran yang paling banyak ditanam adalah cabai, lombok, terong, kacang panjang dan lainnya. Dominasi tanaman cabai (dalam bahasa Jawa = cabe) dan hasil panenan melimpah, konon yang menjadikan desa ini disebut dengan Desa Pecabean.
Penamaan desa tersebut kali pertama diberikan oleh Kiai Djinten. Hal itu karena produksi cabai wilayah tersebut berlimpah dan jumlahnya juga cukup besar.
Kiai Djinten merupakan tokoh penyebar Agama Islam di daerah Kabupaten Tegal, dengan wilayah penyebaran dari desa-desa di Kecamatan Pangkah, Tarub, Adiwerna dan Talang. Lokasi bermukimnya di Desa Balamoa Kecamatan Pangkah. Kiai Djinten mendirikan pesantren yang bukan saja mengajarkan ilmu agama dan Alquran, tetapi juga ilmu pertanian.
Sektor pertanian menjadi media yang cukup efektif untuk mendekati masyarakat. Terlebih, daerah yang jadi sasaran pencerahannya adalah kawasan pertanian, seperti Balamoa, Kalikangkung, Jatirawa, Pecabean, Bedug, Pegirikan, Pekiringan, Tembok, Tarub dan lainnya.
Daerah-daerah tersebut menjadi sentral produksi pertanian. Tak heran, jika beliau memberi nama Pecabean yang dimaksudkan sebagai desa dengan produksi cabai terbanyak.
Kepiawaian Kiai Djinten pada bidang pertanian cukup memikat banyak kalangan. Terlebih pemahaman agamanya sangat dalam. Bergelut di sektor pertanian membuat dia hidup sederhana. Karenya banyak murid yang berguru kepadanya termasuk Pangeran Benowo yang pada akhirnya Pangeran Benowo menggantikan Kiai Djinten untuk menyebarkan Agama Islam di Balamoa yang terkenal dengan nama Ki Benawi. Kiai Djinten juga dikenal di daerah Tembok Luwung, sehingga kedatangannya ke Tembok Luwung untuk meyebarkan Agama Islam disambut gembira oleh penduduk. Akhirnya Kiai Djinten memutuskan untuk tinggal di Tembok Luwung sampai meninggal. Makamnya dibuat lebih tinggi dengan makam yang lain dan berundak-undak sehingga Kiai Djinten terkenal dengan sebutan Mbah Undagan atau Mbah Dagan.
Dari penyebaran Islam oleh Mbah Dagan ini melahirkan banyak kiai dan ulama di Kabupaten Tegal.

Baca SelengkapnyaAsal Usul Desa Pecabean

maps

Menambahkan Lokasi Sekolah ke Google Maps

Lokasi sekolah di Kabupaten atau Kota anda mungkin masih banyak yang belum terdaftar secara detail di Google Maps, hal ini sering menjadi kendala bagi rekan anda yang ingin berkunjung ke lokasi tempat kerja anda, walaupun sudah diberi alamat secara tertulis, akan lebih baik jika dibarengi dengan peta yang detail bahkan bisa terdeteksi jarak antara lokasi A dengan lokasi kantor anda dengan bantuan fasilitas online yang disediakan oleh Google Maps.

Berawal dari lokasi tempat kerja saya di SMP N 1 Kaliwungu Kab. Semarang yang belum bisa ditemukan di Google Maps, maka dengan ini saya menuliskan langkah-langkah saya dalam mendaftarkan dan menambahkan lokasi sekolah saya di Google Maps sampai berhasil terdaftar, semoga bisa menginspirasi anda segera ACTION mendaftarkan sekolah, kantor, instansi, atau bahkan toko bisnis anda ke Google Maps.

Berikut langkah-langkah menambahkan lokasi sekolah ke Google Maps:
  1. Buka http://www.google.com/local/add dan login menggunakan akun gmail anda.
  2. Pada halaman setelah anda login, anda akan diminta memasukan no telepon kantor anda, silahkan anda masukan no telepon kantor, kalau tidak ada anda bisa gunakan no hp anda sebagai penanggung jawab, pastikan no telepon aktif karena nanti akan digunakan untuk menerima kode validasi yang akan dimasukan pada tahap selanjutnya.
  3. Pada tahap ke tiga ini anda diminta mengisi form informasi lengkap tentang sekolah anda, silahkan anda masukkan dengan sebenar-benarnya dan selengkap mungkin, mulai dari identitas sekolah, jam kerja, dst. Pada tahap ini juga, anda diminta menambahkan lokasi sekolah anda di google maps dengan cara klik pada link teks seret penanda pada lokasi yang benardisebelah kanan, nanti akan tampil jendela untuk menentukan lokasi anda,klik pada pilihan Hibrida dan silahkan anda tentukan lokasi sekolah anda dengan benar, anda klik dan seret penanda, dan diakhiri dengan menyimpanperubahanPerhatikan gambar berikut:
  4. Stelah form di isi lengkap silahkan anda klik tombol kirim yang ada di paling bawah form pengisian, dan akan tampil halaman selanjutnya untuk validasi data melalui no telepon yang sudah anda masukan, bisa melalui pesan singkat (SMS), voice call, dan ada juga alternatif verifikasi lainya, yaitu melalui pos tapi jika menggunakan layanan pos sangat tidak direkomendasikan, karena butuh waktu 2-3 minggu, sedangkan jika pakai sms atau voice call hanya butuh waktu beberapa detik saja.

    Nomor PIN untuk validasi akan terkirim ke no telepon anda beberapa digit angka, silahkan anda masukan dan klik GO.
  5. Setelah proses validasi data selesai, saatnya anda menunggu hasilnya sekitar 1 minggu, dan sekolah anda bisa anda temukan di google maps.
Contoh hasil akhirnya seperti pada gambar dibawah ini:


Cara-cara diatas bisa juga dipraktikan bagi anda yang memiliki usaha/ bisnis yang menginginkan tampil di Google Maps, keuntunganya tentunya lokasi anda akan mudah dicari orang lain, apalagi saat ini untuk mencari lokasi suatu tempat sering menggunakan layanan Google Maps.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.  

    Baca Selengkapnyamaps

    Selasa, 02 Juli 2013

    Istighotsah yang Paling Sering Dibaca



    الإستغاثة

    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
    إِلى حَضَرَةِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا رَسُوْلِ الله مُحَمَّدٍ بن عبدالله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَكَذَلِكَ مِنْ عَبْدِكَ الْفَقِيْرِ إِلَى فَضْلِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَحِفْظِكَ أَحْمَدْ بِنْ عَبْدُ الرَّحْمَنِ اَلْعَبْدَرِي وَسَيِّدِ الشَّيْخِ عَبْدِ الرَّحْمَن بِنْ اَحْمَدْ بَدَوِى وَسَيِّدِ الشَّيْخِ مُصْلِحْ بِنْ عَبْدِ الرَّحْمَنْ اَلْمَرَاقِى وَسَيِّدِ الشَّيْخِ عَبْدِ الْكَرِيمْ بَانْتَنِ وَسَيِّدِ الشَّيْخِ أَحْمَدْ خَطِيْبِ شَمْبَاسْ إِلَى صُلْطَانِ اْلأَوْلِيَاءِ الشَّيْخِ عَبْدُ الْقَادِرِ الْجِيْلاَنِى رَضِيَ الله عَنْهُ وَإِلَى شَيْخِ الطَّائِفَةِ الصُّوفِيَهِ أَبِى الْقَاسِمْ جُنَيْدِ الْبَغْدَادِى وَإِلَى اْلإِمَامِ جَعْفَرِ الصَّادِقْ وَإِلَى أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَا عَلِى بِنْ أَبِى طَالِبِ كَرَّمَ الله وَجْهَهْ (اَللَّهُمَّ شَفِّعْهُمْ فِيْنَا فِى الدَّارَيْنِ بِجَاهِهِمْ عِنْدَكَ x 3) وَقَدِسْ أَرْوَاحَهُمُ الْعَزِيْزَةَ آمِيْن، ثُمَّ إِلَى كَآفَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ شَيْئٌ لِلّهِ لَنَا وَلِوَا لِدِيْنَا وَلَهُمْ وَلَهُنَّ الفاتحة...
    اِلَى حَضَرَةِ وَسَيِّدَنَا أَبِى الْعَبَّاسِ الْخَضِرِ بَلْيًا بن مَلْكَان عَلَيْهِ السَّلاَمْ الفاتحه ....
    اِلَى حَضَرَةِ النَّبِيِّ الله إِلْيَاسْ عَلَيْهِ السَّلاَمْ الفاتحه ...
    إِلىَ حَضَرَةِ شَيْخِنَا وَمُرَبِّ رُوْحِيْنَا الشَّيْخِ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بِنْ الشَّيْخِ أَحْمَدْ بَدَوِى الفاتحه
    إِلىَ حَضَرَةِ خُصُوْصً....
    اَشْهَدُ اَنْ لاَإِلَهَ اِلاَّ لله... وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ الله x 40
    الله x 100/1000
    هُو x 100/1000
    يَافَتَّاحُ يَارَزَّاقُ يَاكَافِى يَامُغْنِى x 100
    يَاحَنَّانُ يَامَنَّانُ x 100
    يَامُبْدِئُ يَاخَالِقُ x 40
    يَاقَوِيُّ يَامَتِيْنُ x 40
    يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ x 40
    يَااَلله يَاكَافي x 9
    يَاكَافي x 100
    يَاسَلاَمُ x 100
    سَلاَمٌ قَوْلاً مِنْ رَّبِّ رَّحِيْمٍ x 100
    يَانَارُكُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلاَمًا عَلَى اِبْرَهِيْمَ x 100
    إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّالَهُ لَحَافِظُوْن x 10
    اِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَاِنَّهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ أَنْ لاَّتَعْلُوْ عَلَيَّ وَائْتُوْنِى مُسْلِمِيْن x 11
    اِنَّ الَّذِى فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْأَنَ لَرَادُّكَ اِلَى مَعَادٍ x 11
    وَأَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالاً وَّعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ x 11
    رَبَّنَآ اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لاَّرَيْبَ فِيْهِ اِنَّ اللّهَ لاَيُخْلِفُ الْمِيْعَادَ x 11
    رَبِّ اَنْزِلْنِي مُنْزَلاً مُّبَارَكًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِيْن x 11
    رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيَّا x 11
    رَبِّ اشْرَحْ لِى صَدْرِى وَيَسِّرْلِى أَمْرِى وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِسَانِى x 11
    رَبِّ يَّسِرْ وَلاَتُعَسِّرْ فَإِنَّكَ اَنْتَ الْمُيَسِّرْ x 11
    يس حم عسق كهيعص طه x 11
    يس x 100
    ن x 100
    اَللهُ أَكْبَرْ x 100
    لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x 10
    اِنَّالِلّهِ وَاِنَّآ إِلَيْهِ رجِعُوْنَ x 11
    قَلْبِى قُطْبِى وَقَالَبِى لُبْنَنِى سِرِّي خَضِرِي وَعَيْنَهُ عِرْفَانِى هَارُوْنُ عَقْلِى وَكَلِيْمِى رُوْحِى فِرْعَوْنِيْ نَفْسِى وَالْهَوَى هَامَانِى x 11
    قَصَدْتُ الْكَافِي وَجَدْتُ الْكَافِي لِكُلٍّ كَافِي كَفَانِيَ الْكَافِى وَلِلّهِ الْحَمْد x 11

    مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا * عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
    هُوَ الْحَبِيْبُ الَّذِى تُرْجَي شَفَاعَتُهُ * لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ اْلأَهْوَالِ مُقْتَحمِ
    يَارَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا * وَاغْفِرْلَنَا مَامَضَى يَاوَاسِعَ الْكَرَمِ
    اَلْفَاتِحَةْ عَلَى نِيَّةِ الْقَبُوْل وَتَمَام سُول وَمَأْمُول وَإِلَى حَضَرَةِ النَّبِيِّ الفاتحة
    حَصَنْتُكُمْ بِالْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِى لاَيَمُوْتُ وَدْفَعْ عَنْكُمُ .............. السُّوْءَ بِأَلْفِ أَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x 21

    Semoga Bermanfaat

    Baca SelengkapnyaIstighotsah yang Paling Sering Dibaca

    Bacaan Tahlil untuk Ahli Kubur




    إلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْفَاتِحَةْ


    ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ اَلْفَاتِحَةْ


    ثُمَّ إليَ جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اَبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا مَشَايِخِنَا

    وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا......... اَلْفَاتِحَةْ



    سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

    قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَد

    لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ

    قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ *
    وَمِن شَرِّ النَّفَّـثَـتِ فِى الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

    لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ

    قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

    لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
    الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّين أمِينْ


    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. الم ذَلِكَ اْلكِتَابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ. اَلَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ.وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْاخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ. اُولئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَاُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ. وَإِلهُكُمْ إِلهُ وَاحِدٌ لاَإِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ اللهُ لاَ إِلَهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَتَأْخُذُه سِنَةٌ وَلاَنَوْمٌ. لَهُ مَافِى السَّمَاوَاتِ وَمَافِى اْلأَرْضِ مَنْ ذَالَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَيُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَلاَ يَؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ. لِلّهِ مَافِى السَّمَاوَاتِ وَمَا في اْلأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوْا مَافِى أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ
    يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهِ فَيُغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ. وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. امَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَبَّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ امَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَنُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لاَيُكَلِّفُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَتُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَ أَوْ أَخْطَعْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ

    وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا 7
    أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
    إِرْحَمْنَا يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 7

    أللّهمّ اصْرِفْ عَنَّا السُّوْءَ بِمَا شِئْتَ وَكَيْفَ شِئْتَ إِنَّكَ عَلَى مَاتَشَاءُ قَدِيْرُ 3

    وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. إِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمَا


    أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ نُوْرِ الْهُدَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ.

    أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ شَمْسِ الضُّحَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْعَدَدَ
    مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ

    أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ*الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ بَدْرِ الدُّجَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ.

    وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.

     وَحَسْبُنَا الله وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

    أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم 3

    أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ

     لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَوْجُوْدٌ 
    لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَعْبُوْدٌ 
    لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ بَاقٍ ,

     لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ 100

    لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله
    أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
    أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

    سَبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ 33
    أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
    أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ
    أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ أَجْمَعِيْنَ. الفاتحة

    Bacaan Doa 


    أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى اْلأَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى اْلأخِرِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى اْلمَلَإِ اْلأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . أَللّهُمَّ اجْعَلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ اْلقُرْأنِ الْعَظِيْمِ . وَمَا هَلَّلْنَاهُ مِنْ قَوْلِ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَقَوْلِ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ وَمَا صَلَّيْنَاهُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ فِى هذَااْلمَجْلِسِ اْلمُبَارَكِ هَدِيَّةً وَاصِلَةً إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِناَ وَنَبِيِّناَ وَمَوْلَناَ مُحَمَّدٍ ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ أباَئِهِ وَإِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ وَأَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ أَجْمَعِيْنَ
    وَاْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَالأَئِمَّةِ اْلمُجْتَهِدِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ اْلعَامِلِيْنَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ أَجْمَعِيْنَ . وَخُصُوْصًا إِلى رُوْحِ ( فُلَانْ إِبْنُ فُلَانْ ...) أَللّهُمَّ اجْعَلْهُ فِدَاءً لَهُ مِنَ النَّارِ وَفِكَاكاً لَهُمْ مِنَ النَّارِ . أَللّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَوَالِدِيْنَا وَوَالِدِيْهِمْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . أَللّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ اْلكَفَرَةَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ , وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلى يَوْمِ الدِّيْنِ , أَللّهُمَّ أَمِنَّا فِىْ دُوْرِنَا , وَأَصْلِحْ وَلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلِ اللّهُمَّ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَ وَاتَّقَاكَ . أَللّهُمَّ انْصُرْ سُلْطَانَنَا سُلْطَانَ اْلمُسْلِمِيْنَ , وَانْصُرْ وُزَرَاءَهُ وَوُكَلاَءَهُ وَعَسَاكِرَهُ وَعُلَمَاءَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَاكْتُبِ السَّلاَمَةَ وَاْلعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَى اْلحُجَّاجِ
    وَاْلغُزَاةِ وَاْلمُسَافِرِيْنَ وَاْلمُقِيْمِيْنَ فِى إِنْدُوْنَيْسِيَّا وَغَيْرِهِمْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَألِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
    أمين
    Baca SelengkapnyaBacaan Tahlil untuk Ahli Kubur

    Muhammad Kahlil Rayhan

    Muhammad Kahlil Rayhan